Jumat, 07 Oktober 2011

LIPOSUCTION (sedot lemak)

Pendahuluan
 Latar belakang

Dewasa ini, orang lebih menyukai “jalan pintas” untuk memperoleh sesuatu yag diinginkan. Hal ini mungkin diakibatkan oleh keterbatasan waktu yang ada untuk melakukan suatu hal. Demikian juga dengan “jalan pintas” untuk menghilangkan lemak di tubuh yang lebih dikenal dengan liposuction atau ”sedot lemak”. Liposuction adalah tindakan bedah kosmetik yang bertujuan untuk menghilangkan lemak pada berbagai area di tubuh, seperti perut, paha, bokong, leher, belakang lengan. Liposuction ditujukan untuk orang-orang yang mempunyai faktor risiko seperti obesitas yang dapat menyebabkan penyakit jantung, kencing manis, kolesterol, dll. Jadi liposuction bukan merupakan metode untuk menurunkan berat badan, karena tindakan ini bukan tanpa risiko.
Jumlah lemak yang dapat dikeluarkan dari tubuh berbeda-beda tergantung individu. American Society of Plastic Surgeon menyatakan bahwa jumlah yang banyak adalah lebih dari 5 liter.

 Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan tinjauan pustaka ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami, menjelaskan, serta mengaplikasikan definisi, penemu, sejarah metode, komponen, faktor-faktor, syarat-syarat, mekanisme/prosedur, hambatan tentang liposuction.
Tujuan khusus
Setelah mempelajari tinjaun pustaka ini, di harapkan mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan definisi liposuction
2. Menjelaskan tentang penemu
3. Memahami dan menjelaskan sejarah liposuction
4. Memahami dan menjelaskan komponen liposuction
5. Memahami dan menjelaskan syarat-syarat liposuction
6. Memahami dan menjelaskan mekanisme dan prosedur liposuction
 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan kepada mahasiswa dan pembaca agar dapat mengetahui informasi yang lebih jelas dan lengkap tentang liposuction.


A. Pengertian
Liposuction (bedah sedotlemak) adalah suatu cara menghilangkan lemak tubuh dengan cara membuat lubang kecil pada kulit dan mengeluarkan lemak tersebut dengan tenaga vakum (sedot).
Sedot lemak adalah proses pembuangan lemak di bagian tubuh tertentu seperti perut, pinggul, atau paha, menggunakan alat penyedot (suction).
Liposuction, atau disebut Juga bedah sedot lemak, adalah suatu cara untuk menghilangkan timbunan lemak dalam tubuh dengan membuat lubang kecil pada kulit dan mengeluarkan lemak tersebut dengan tenaga vakum (sedot). Liposuction dapat dilakukan pada seluruh bagian tubuh yang mengandung timbunan lemak. Misalnya dagu, pipi, lengan atas, perut, pinggang, pinggul, punggung, paha dalam, paha samping, betis.

B. Penemu
Adalah seorang dokter bernama Dr. Gorgio Fischer dan anaknya yang bernama Dr. Gorgio Fischer, Jr. yang mengembangkan metode pembuangan lemak dibawah lapisan kulit. Pembuangan lemak tubuh tersebut mempunyai efek samping seperti kelainan pada syaraf dan kulit.

C. Sejarah
Sejarah Liposuction Dunia
Ide untuk mengambil lemak yang berlebihan pada bagian tubuh bukanlah merupakan hal yang baru. Pada tahun 1921, CHARLES DUJARRIER dari Perancis, berusaha mengerok lemak dari betis dan lutut seorang penari wanita, menggunakan kuret uterus. Terjadi komplikasi serius, karena trauma pada arteri femoralis, dengan akibat kaki sang penari harus di amputasi.
Tahun 1964, SCHRUDDE mengambil lemak betis dengan menggunakan insisi kecil dan kuret dengan akibat hematoma dan seroma. PITANGUY menyukai sayatan en bloc lemak dan kulit untuk mengurangi timbunan lemak, tetapi bekas luka (skar) pada kulit yang panjang membuat teknik ini tidak popular.
Era liposuction modern dimulai setelah ayah dan anak ARPAD dan GIORGIO FISCHER dari Roma membuat kanula tumpul berlubang yang dilengkapi dengan alat penyedot. Beberapa kanula awalnya juga dilengkapi dengan pisau tajam. Publikasi Fischer dilakukan pada tahun 1976. Mereka juga mengembangkan metoda kris-kros pada penyedotan. Teknik ini memberikan hasil yang baik.
PIERRE FOURNIER dari Paris, menunjukkan interes besar pada teknik sedot lemak dari Fischer. Fournier merupakan pelopor teknik kering (dry technique) , yaitu tidak ada cairan yang disuntikkan ke jaringan lemak. Fournier menjadi pemimpin liposuction dan lipoinjection di dunia, mengadaptasikan teknik tumesen (tumescent technique), dan berkeliling dunia mengajarkan dan mempopulerkan liposuction.
Di pihak lain, ILLOUZ juga dari Paris, lebih menyukai teknik basah (wet technique) dengan menggunakan saline hipotonik dan enzim hyaluronidase yang dianggap berfungsi sebagai “hydrodissecting” dengan tujuan mempermudah penyedotan lemak, mengurangi trauma dan perdarahan. ILLOUZ banyak melakukan publikasi ilmiah ke seluruh dunia.
Di Amerika Serikat, pada tahun 1977 LAWRENCE FIELD (dermatologis) merupakan dokter Amerika pertama yang melakukan liposuction setelah belajar pada ILLOUZ dan FOURNIER.
Tahun 1987 JEFFERY KLEIN (dermatologis) melaporkan penemuannya mengenai teknik anestesi tumesen (tumescent anesthesia). Inovasi ini melakukan infiltrasi lidokain encer dengan adrenalin sehingga sangat mengurangi perdarahan dan dapat melakukan liposuction hanya dengan bius lokal saja. Penemuan ini membuat revolusi liposuction di dalam setiap bidang spesialisasi.
Sejarah liposuction di Indonesia
Di Indonesia , liposuction dilakukan sejak tahun 1980-an, tetapi dengan adanya 1 kasus kematian, liposuction menjadi menakutkan dan sangat tidak popular.
Bulan November tahun 1990 ,Perdoski Pusat mengadakan kursus pertama KURSUS BEDAH KULIT NASIONAL di RSPAD Gatot Subroto dengan pengajar antara lain Dr Lawrence Field, Prof Marwali Harahap,dr IGAK Rata,dr Sjarif M.Wasitaatmadja, dr Edwin Djuanda (yang baru mengikuti Kursus Liposuction di Graduate Hospital, Philadelphia). Dalam kursus tersebut liposuction termasuk dalam salah satu topik yang diajarkan baik teori maupun praktek. Pada akhir tahun 1980-an/ awal 1990,reaksi dari dunia medis Indonesia terhadap liposuction umumnya cenderung melarang dan mencegah agar liposuction tidak dilakukan lagi karena membahayakan jiwa pasien.
Hal ini tidak mengherankan, karena dunia medis Indonesia masih belum mendapat informasi dan belum percaya bahwa liposuction dapat dilakukan dengan bius lokal 100%. Sekarang tumescent anesthesia dilakukan oleh hampir seluruh dokter liposuction di seluruh dunia.
Diantara tahun1990-2000 beberapa kali Marwali Harahap mendatangkan para ahli bedah kulit dunia untuk mengajarkan bedah kulit di Solo dan Jakarta (RS Persahabatan). Bulan Maret 2000, Pierre Fournier memberikan kursus liposuction di RS Persahabatan Jakarta. Bulan Maret 2002, kembali Lawrence Field datang ke Indonesia untuk memberikan kursus liposuction di Cimahi/Bandung, Padang dan Medan .


D. KOMPONEN
1. Penggunaan tumesen:
a. DRY Technique : tidak menggunakan tumesen, tetapi bius total (general anesthesia), Komplikasi banyak: perdarahan, tidak rata, nyeri, dsb. Saat ini hampir tidak digunakan lagi.
b. WET Technique: menggunakan tumesen, Paling baik menggunakan cairan formula Dr Klein atau Dr Lillis, umumnya dilakukan dalam bius lokal, komplikasi rendah, hasil lebih rata, lebih aman dan lebih baik.
2. Kanula
a. Tajam seperti kuret: tidak digunakan lagi
b. Tumpul: aman, beberapa tipe lubang/ ujung opening

3. Tenaga Sedot:
a. Menggunakan mesin vakum
b. Menggunakan spuit ( syringe, semperit) 60cc
c. Menggunakan mesin resiprokal

saat ini liposuction teraman adalah menggunakan bius lokal tumesen dan kanula tumpul. Bisa dengan mesin ataupun semperit (syringe).
Guna mengurangi komplikasi, cairan tumesen tetap harus diberikan, walaupun pasien di bius total.

E. SYARAT – SYARAT
Sebaiknya pasien berada dalam kondisi yang fit dan berhenti merokok untuk beberapa bulan sebelum menjalani operasi ini.
Syarat-syarat liposuction:
1. Usia lebih dari 18 tahun
2. Berada dalam kondisi yang sehat
3. Telah mencoba diet dan olahraga namun masih tersisa lemak sekitar 5-7 kg di beberapa tempat pada tubuh.

F. Faktor – Faktor
INDIKASI LIPOSUCTION :
Tujuan utama adalah body contouring: membuang lemak bagian tubuh yang tidak diinginkan , sehingga bentuk tubuh secara kosmetis lebih baik. Liposuction is easy, lipocontouring (sculpturing) is difficult (Fournier)
Pengobatan kegemukan. Liposuction digunakan untuk mengurangi lemak pada penderita kegemukan, sehingga mengurangi penyakit-penyakit sistemis akibat kegemukan dan membuat kualitas hidup penderita memjadi lebih baik.
INDIKASI nonkosmetik liposuction
Di rintis dan di kembangkan oleh para ahli bedahkulit, antara lain untuk terapi lipoma, angiolipoma, hiperhidrosis aksilaris, mengeluarkan hematoma, lymphedema,dsb.
Selain itu liposuction digunakan juga sebagai terapi anti- kanker dan tumescent anesthesia dapat digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan obat anti-kanker
G. MEKANISME ATAU PROSEDUR
Batasi daerah yang mau disedot dengan spidol, cari daerah untuk tempat masuk jarum anestesi yang juga merupakan tempat keluar-masuk kanula.
Tindakan antiseptik: seluruh bagian kulit dicuci dengan betadine/hibiclens/dsb. Gunakan duk linen steril untuk alas dan membatasi daerah steril. STERILITAS harus dijaga sepanjang prosedur sedotlemak !!
Ingat: luka sedotlemak di kulit kecil, tetapi luka di subkutis besar. Sangat berbahaya bila mengabaikan proses sterilitas pembedahan sedotlemak.

Pemberian bius lokal:
Setelah membuat lubang sepanjang 3-5 mm di kulit, masukkan jarum anestesi (juga tumpul), suntikkan cairan Klein atau Lillis, infiltrasikan sampai gembung dan keras (tumesen) pada daerah yang mau di sedot lemaknya. Setelah menunggu 15-30 menit, baru sedot lemak dilakukan.
INGAT: DOSIS MAKSIMUM LIDOKAIN PADA TIAP PASIEN

Penyedotan:
Kanula dengan tenaga vakum digerakkan maju-mundur, sehingga lemak tersedot kedalam siring/ selang vakum.

Supaya hasil rata:
Gunakan tangan non-dominan (misalnya kiri) sebagai pedoman, tangan dominan untuk menggerakan maju-mundur. Yang penting bukan hanya lemak yang dikeluarkan tetapi berapa banyak lemak yang harus di tinggalkan supaya bentuk tubuh ideal.
Setelah selesai lubang dijahit dengan 1-2 jahitan. Ada juga yang tidak dijahit, karena dianggap sebagai drain. Daerah yang disedot, harus ditekan dengan korset atau balutan elastis yang memadai. Bila tidak, cairan tubuh akan masuk ke daerah subkutis “kosong’ dan menganggu balans cairan tubuh (dapat syok) dan menimbulkan rasa nyeri.

H. HAMBATAN
Keamanan prosedur ini tidak hanya bergantung dari tehnik operasinya, namun juga dari pemilihan obat anestesi dan kesehatan pasien secara umum. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa pada orangtua, kulit biasanya sudah tidak elastik lagi, jadi setelah operasi akan sulit untuk sesuai dengan bentuk tubuh yang baru. Untuk kasus ini, dapat ditambahkan tehnik lain selain liposuction yaitu abdominoplasti (tummy tuck).
Hambatan yang biasa terjadi dalam liposuction adalah bisa menimbulkan beberapa komplikasi, diantaranya:
1.Komplikasi dari setiap pembedahan:
a. perdarahan
b. infeksi: necrotizing fasciitis
c. tromboembolisma

2. Komplikasi dari liposuction:
a. kulit tidak rata
b. hematoma
c. seroma
d. intravenous fluid overload (pulmonary edema)
e. toksisitas dari lidokain
f. perforasi: hampir tidak pernah terjadi pada pembiusan lokal
g. fat emboli
kontraindikasi liposuction adalah:
1. Pasien dengan gangguan perdarahan, anemia . Termasuk pasien yang meminum aspirin (asam asetosalisilat) harus dihentikan 1-2 minggu sebelum pembedahan.
2. Pasien dengan keadaan umum yang buruk (gangguan jantung, paru, dsb)
KEMATIAN PADA LIPOSUCTION
Kematian dapat terjadi pada setiap pembedahan,termasuk liposuction. Sebab utama adalah anesthetic death (terutama bius total) , thromboemboli dan keadaan umum (membuang terlalu banyak lemak dalam satu saat).
Yang menarik, angka kematian pasca liposuction pada tahun 1999 di Amerika Serikat adalah: angka kematian liposuction yang dilakukan para anggota American Society of Plastic and Reconstructive Surgeons (ASPRS) adalah 1:5000; bandingkan dengan angka kematian anggota American Academy of Cosmetic Surgery (AACS= perkumpulan bedah kosmetik multi disiplin) adalah 1:40.000. Berarti angka kematian yang dilakukan anggota ASPRS adalah 8 kali lebih besar (8). Dalam perkembangannya, ASPRS juga menganjurkan anggotanya menggunakan tumescent anesthesia , sehingga angka kematian pasien menjadi lebih rendah.

I. PENUTUP
 Kesimpulan
Sedotlemak (liposuction) adalah tindakan kosmetis yang cukup aman bilamana dokter memahami dengan benar, melakukan dengan teknik aman, memperhitungkan dosis dan mencegah segala kemungkinan komplikasi yang mungkin timbul. Hasil liposuction adalah efektif, dengan derajat kepuasan pasien yang tinggi.